Thursday, January 29, 2009

Anak ku dibantu OKI


Identitas klien:
Nama : Siti
Alamat : Lambaro Angan
Pekerjaan : Penjual Gorengan
Case klien:
Dulu sebelum tsunami saya tinggal dilampulo bersama suami dan anak-anak. Kami menyewa rumah disana karena pekerjaan suamiku adalah penjual ikan. Sampai pada suatu hari tsunami merenggut nyawa suamiku di daerah Lampulo yang terkenal dengan dampak bencana yang hebat. Kebetulan ketika tragedi tsunami itu, aku dan anak-anak pulang kerumah orang tua yang di daerah Lambaroangan, kamipun selamat dari maut. Syukur Alhamdullillah memang, tetapi apaguna nya hidup kalau tidak ada lagi yang membiayai kehidupan keluarga ku lagi. Makan, tempat tinggal, uang sekolah anak serta kebutuhan sehari hari lainnya. Sekarang aku lah yang menjadi tulang punggung keluarga, aku menjadi tukang cuci untuk menutupi biaya harian. Sedangkan tempat tinggal, aku kembali menumpang dirumah orang tua di Lambaroangan.
Sampai suatu hari aku membaca iklan dikoran, Rumoh PMI. Inilah saat yang tepat untuk mencurahkan segala isi hatiku. Aku membuat pengaduan, anak-anakku butuh biaya sekolah untuk melanjutkan pendidikannya. CAU memediasikan masalahku ke Lembaga OKI, yang mempunyai program memberikan bantuan beasiswa untuk anak Yatim. Aku memasukkan data kedua orang anakku, yang TK dan yang SD kelas 2.
Alhamdullillah sekali lagi, Tuhan mendengar doa ku. Anakku yang TK lulus seleksi sebagai penerima manfaat beasiswa. Anak ku mendapat beasiswa Rp.200.000 / bulan sampai umurnya 18 Tahun, sungguh sangat membantu sekali. Kini aku sudah menikah kembali, apakah anak ku yang kelas 2 SD yang belum mendapatkan bantuan masih bisa mendapatkan beasiswa lagi?, CAU memberi informasi bahwa kriteria OCI (Organization Conference Islam) yaitu anak Yatim, ibunya masih janda.