Tuesday, October 28, 2008

Tempat Bermain Anak Butuh Fasilitas


Nama Client : Sukirman
HP : +6285277765915
Address : Lampaseh Kota, Kuta raja. Banda Aceh

Klien adalah salah seorang pengurus yayasan Perguruan Iskandar Muda yang terletak di Lampaseh Kota, yayasan tersebut sudah berdiri semenjak tahun 1952, dengan jumlah siswa 200 murid, yang terdiri dari TK (Taman Kanak-kanak and Play Group) Setelah musibah tsunami yayasan tersebut hancur, dan sekarang telah mendapat bantuan dari Cina dengan jumlah kelas 16 ruangan, namun untuk sekarang hanya 2 kelas yang digunakan dikarenakan siswa belum banyak hanya 12 murid untuk TK dan 4 murid untuk playgroups, sisa ruangan tersebut tidak di gunakan selain peralatan dan sarana prasarana yang belum ada, untuk itu tujuan Pak sukirman mengirim SMS ke Hotline rumoh PMI untuk meminta bantuan peralatan kursi, bangku karena akan ada penerimaan murid-murid baru tahun depan, setelah tim advokasi palang merah irlandia memverifikasi kelapangan, klien minta agar Irish Red Cross memberi rekomendasi untuk diajukan proposal ke Swiss Red Cross untuk mempermudah fasilitasi maka Pak sukirman beserta guru menyiapkan proposal untuk dipresentasikan ke Swiss redcross dalam waktu dekat ini, Irish pun akan menyiapkan recomendasi untuk mendukung yayasan Perguruan Iskandar Muda, mari sama-sama kita tunggu kelanjutan perjuangan bapak Sukiman yang akan dibantu oleh Tim advokasi Palang Merah Irlandia Silvia. Ada yang berminat membantu ? silakan menghubungi langsung Bapak Sukirman ke no HPnya. Atau bisa mnghubungi Tim Advokasi Palang Merah Irlandia by email; rumohpmi@gmail.com

Permintaan modal usaha untuk usaha daur ulang sampah

Identitas klien:
Nama : Edi Wanda
Alamat : Alue Naga, Syiah Kuala Banda Aceh
Telp : 081269559550

Hasil verifikasi lapangan yang dilakukan Tim Advokasi Palang Merah Irlandia menemukan bahwa klien sudah mendaur ulang sampah sejak dari awal tahun 2004 yang beroperasi di desa Alue Naga kecamatan Syiah Kuala kota Banda Aceh. Pada awal tahun 2004 klien melihat banyak pemulung di desa yang mengutip sampah plastic dan di jual ke agen dengan harga yang sangat murah, dia berpikir kalau situasi seperti ini berjalan terus yang miskin menjadi tambah miskin kemudian dia mengajak pemulung-pemulung tersebut untuk tidak menjual lagi hasil sampah plastic yang dipungut pemulung tersebut dan diajak nya untuk menjadi karyawan sekaligus sampah pastik tersebut di oleh menjadi sedotan air minum, pada saat itu jumlah karyawannya berjumlah 10 orang. Pabrik yang sudah beroperasi hampir setahun kemudian di timpa tsunami pada Desember 2004, sejak itu beberapa karyawan meninggal dunia dan juga pabriknya hancur beserta rumah yang disewanya di Alue Naga.

Tim advokasi Palang Merah Irlandia memfasilitasi Edi Wanda dengan PINBIS (pusat informasi Bisnis) yang merupakan lembaga yang bekerjasama dengan swisscontact, swiss solidarity, SECO dan forda UKM yang mereka lalukan adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat korban gempa dan tsunami, Tim Advocacy Palang Merah Irlandia akan memfasilitasi client dengan PINBIS, kasus ini di follow up oleh Sri Nurhayati Selian...kita tunggu perkembangan selanjut...