Muchlis mewakili korban tsunami sebanyak 65 KK yang menempati tanah relokasi dan rumahnya dibangun oleh UMCOR, serah terima rumah bantuan sudah dilakukan setahun yang lalu. Menurut keterangan dari Muchlis semua rumah bantuan sudah ada sumur tetapi karena kondisi daerah yang berdekakatan dengan pesisir pantai dan tekstur tanahnya yang kurang bagus maka airnya menjadi asin dan berwarna kuning jadi tidak bisa konsumsi untuk air minum oleh warga sekitar, hanya bisa di gunakan untuk mandi dan mencuci. Warga juga sudah melakukan penyaringan untuk air dengan menimbun sumur dengan pasir dan memakai ijuk, tetapi hanya bisa bertahan untuk 2 hari saja setelah itu air akan berubah warnanya, untuk saat ini warga sangat membutuhkan sarana prasarana air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Muchlis sudah pernah melapor kepada pihak UMCOR dan perintah kabupaten Bireuen tetapi tidak ada tanggapan yang menggembirakan dari keduanya.Menurut keterangan dari Muchlis dan warga sekitar bahwa sudah ada pipa PDAM di areal perumahan warga, tetapi belum ada sambungan air dari PDAM kabupaten Bireuen. Tim Advocacy palang merah akan memfasilitasi warga Cot Batee dengan PDAM Bireun, kita tunggu kasus ini…
Muchlis sudah pernah melapor kepada pihak UMCOR dan perintah kabupaten Bireuen tetapi tidak ada tanggapan yang menggembirakan dari keduanya.Menurut keterangan dari Muchlis dan warga sekitar bahwa sudah ada pipa PDAM di areal perumahan warga, tetapi belum ada sambungan air dari PDAM kabupaten Bireuen. Tim Advocacy palang merah akan memfasilitasi warga Cot Batee dengan PDAM Bireun, kita tunggu kasus ini…